Bupati Mamuju Tengah Dorong Satgas Kabar Cerdas Tekan Angka Anak Tidak Sekolah di Sulbar

Mamuju Tengah – Bupati Mamuju Tengah, Dr. H. Arsal Aras, SE., M.Si, menegaskan komitmennya dalam upaya menekan angka anak tidak sekolah di wilayahnya yang tercatat sebagai yang tertinggi di Sulawesi Barat. Hal tersebut ia sampaikan saat menghadiri kegiatan Launching Kabar Cerdas pada Minggu, 24 Agustus 2025.

Berdasarkan data Kementerian Pendidikan Nasional, terdapat sekitar 3.000 anak tidak sekolah di Kabupaten Mamuju Tengah. Namun, Bupati Arsal menilai angka tersebut belum sepenuhnya akurat karena sebagian besar bersumber dari keluarga yang belum memperbarui Kartu Keluarga (KK).

“Contoh kecilnya ada di keluarga saya sendiri. Dari empat anak, masih ada yang belum tercatat sekolah karena KK belum diperbarui,” jelas Arsal.

Ia juga mencontohkan hasil verifikasi di lapangan, di mana pada salah satu desa di Babana awalnya tercatat 222 anak tidak sekolah, namun setelah dicek ulang jumlah yang valid hanya 85 anak. Hal ini menunjukkan pentingnya pendataan yang lebih akurat.

Sementara itu, Asisten I Pemkab Mamuju Tengah, Mahyuddin, selaku penggagas program Kabar Cerdas, menjelaskan bahwa program ini merupakan singkatan dari Kolaborasi Aksi Bersama Cerdaskan Anak Tidak Sekolah. Tujuannya adalah mengembalikan anak-anak yang putus sekolah agar dapat melanjutkan pendidikan, baik secara formal maupun non formal.

“Harapan kita, tidak ada lagi anak-anak di Mamuju Tengah yang putus sekolah. Untuk itu, kami telah membentuk Satgas Desa, dimulai dari Desa Babana dan Desa Kambunong,” ujar Mahyuddin.

Data dari Dinas Pendidikan menunjukkan Mamuju Tengah menempati posisi tertinggi di Sulawesi Barat terkait anak putus sekolah, dengan jumlah lebih dari 3.000 anak. Melalui Kabar Cerdas, pemerintah daerah berupaya melakukan langkah terintegrasi untuk menekan angka tersebut, antara lain dengan memfasilitasi pendidikan formal bagi anak usia sekolah serta menyediakan Paket A, B, dan C bagi mereka yang berusia di atas 21 tahun.

Dari sisi pembiayaan, pemerintah daerah akan menanggung biaya pendidikan formal untuk anak usia di bawah 21 tahun. Sedangkan untuk program Paket A, B, dan C, pemerintah melibatkan peran serta stakeholder, mulai dari pihak perbankan hingga perusahaan swasta. Salah satunya Astra, yang telah memberikan bantuan pendidikan kepada 20 anak sebagai bagian dari dukungan program ini.

“Kolaborasi bersama ini adalah langkah nyata agar semua anak di Mamuju Tengah memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan,” pungkas Mahyuddin.

Selamat atas diluncurkannya sistem Open Data Kabupaten Mamuju Tengah

Kunjungi

Anda bisa mencari data berdasarkan kategori dataset, Organisasi Perangkat Daerah, atau bahkan mencari sebuah infografis. Open Data juga menyediakan data yang dikelompokkan dalam grup tematik yang bevariasi.